Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh dan Obat Diabetes Alami


Pakai Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh dan Obat Diabetes Alami , Memang terkena diabetes itu sangat tidak menyenangkan, Diabetes merupakan salah satu penyakit metabolik pada dasarnya semakin lama-kelamaan total penderitanya malah semakin meningkat/naik saja.Ini dikarenakan  Gaya hidup yang sangat buruk merupakan suatu yang menimbulkan faktor risiko yang memang bisa mencetuskan penyakit yang sangat berbahaya ini.
16 fakta menarik soal diabetes:
Dibawah ini merupakan 16 fakta-fakta seputar mengenai diabetes yang harus diketahui :

Diabetes merupakan istilah yang diciptakan oleh Aretaeus, seorang dokter dari Yunani. Istilah ini merujuk pada penyakit dengan gejala haus terus-menerus, sering berkemih, dan penurunan berat badan.
Dokter Thomas Willis (1621-1675) adalah orang pertama yang menggambarkan bahwa air seni penderita diabetes terasa sangat manis, seperti ditambahkan madu atau gula.
Di masa lalu, diabetes diperiksa dengan cara mencicipi air seni. Cara lain adalah dengan mengamati apakah air seni disukai semut atau lalat.
Pada tahun 1936, diabetes resmi digolongkan menjadi tipe 1 dan 2. Perbedaan kedua tipe diabetes ini sebenarnya telah ada sejak tahun 1700-an ketika seorang dokter mencatat bahwa sebagian penderita diabetes meninggal lebih cepat (5 minggu setelah terdiagnosis) dibandingkan dengan penderita lainnya.
Obat untuk diabetes tipe 2 pertama kali ditemukan pada tahun 1942, yaitu dari golongan sulfonilurea yang bekerja merangsang pankreas memproduksi insulin. Kini, sudah terdapat lebih dari 7 jenis golongan obat antidiabetes.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2014, terdapat 422 juta penyandang diabetes berusia >18 tahun di seluruh dunia. Setengahnya berada di wilayah Asia Selatan dan Barat Pasifik. Angka ini meningkat dua kali lipat sejak tahun 1980.
Di Indonesia, jumlah penderita diabetes mencapai 10 juta orang (4% dari total jumlah penduduk) pada tahun 2015. Diabetes juga menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di bawah stroke dan penyakit jantung.
Satu dari tiga orang dengan diabetes tidak mengetahui dirinya memiliki penyakit tersebut.
Survei Sun Life Asia Health Index 2015 menyebutkan bahwa di Indonesia, diabetes menjadi penyakit yang paling ditakuti (37%).
Sebanyak 80% kondisi diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan menurunkan berat badan (4,5-7 kg) dan 30 menit aktivitas fisik sedang setiap hari.
Diabetes dapat terjadi pada siapa pun. Diabetes tipe 1 biasanya terjadi sejak lahir atau masa kanak-kanak, diabetes tipe 2 pada orang paruh baya, diabetes pada kehamilan, dan diabetes pada usia di bawah 25 tahun (MODY).
Diabetes tipe 2 dan diabetes di usia muda (MODY) kerap tidak bergejala. Karena itu, deteksi dini diabetes penting untuk dilakukan terutama bagi yang telah berusia di atas 45 tahun, berat badannya berlebih atau memiliki faktor risiko diabetes.
Diabetes melitus tidak dapat disembuhkan secara permanen, namun sangat bisa dikendalikan.
Menu makanan penderita diabetes tidak terlalu berbeda dengan orang biasa. Prinsipnya adalah mengatur jumlah, jenis, dan jadwal makan (3J).
Penderita diabetes dua kali lipat lebih berisiko mengalami penyakit jantung dibandingkan orang tanpa diabetes.
Diabetes meningkatkan risiko terjadinya pengapuran tulang atau osteoporosis.
Manfaat vitamin D untuk diabetes
Sebuah studi kasus telah menemukan bahwa vitamin D ternyata dapat untuk memperbaiki respon kekebalan tubuh terhadap insulin hormon yang memang sangat berperan di dalam mengatur kadar gula darah.  Maka dari itu, kondisi resistensi insulin yang pada awalnya kondisi diabetes tipe 2, akan segera membaik dengan sendirinya.

Tidak hanya itu saja, Dokter, Ahli dan para pakar juga mengemukakan pendapat yang sama bahwa memang benar vitamin D juga dapat meningkatkan produksi insulin pada dalam dalam pankreas. Dan dibawah ini adalah beberapa manfaat vitamin D pada penderita diabetes :
Sangat membantu dalam menurunkan berat badan, yang adalah salah satu faktor risiko utama terjadinya diabetes.
Kedua yaitu mengatur nafsu makan. Pada dasarnya Vitamin D akan membantu meningkatkan kadar hormon leptin, yang mengendalikan penyimpanan lemak tubuh dan memicu dengan cepat reaksi rasa kenyang.
Yang ketiga membantu menurunkan timbunan lemak dalam perut dengan menurunkan kadar hormon kortisol dalam darah. Penumpukan lemak di dalam perut ini secara langsung meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer